Karya Yeni Ambar Wati, S.Pd
Perjuangan panjang sudah kulalui
Kata si anak pedagang kantin ini
Melintasi terjalnya cibiran manusia
Riuhnya olokan tak bermakna
Berharap aku putus asa
Sesekali aku terpingkal
Tak sedikitpun masuk dalam akal
Meskipun langkah berulang terjegal
Manis tawa kerap terjungkal
Tapi hati dan jiwa selalu tersulut
Mengharap ridho kepada pemilik hidup
Kini aku makin kokoh berdiri
Tak ada satupun olokan yang aku takuti
Sejak saat itu
Indra pendengaranku tak lagi berfungsi
Hanya tangan yang terus menengadah
Berusaha tanpa pasrah
Aku kini bak peri yang menjelma
Membangun insan cendikia
Aku tentu bahagia
Disebut pencetak generasi bangsa
Meskipun kaki terseok-seok
Dengan puing harapan yang tersisa
Bertarung dalam ganasnya keadaan
Aku masih anggun berdiri dengan senyuman
Sembari memeluk hangat keberhasilan